Terbitan

BIJAK DALAM MENGGUNAKAN GENERATIVE AI

  • Penerbit KEDAULATAN RAKYAT
  • Tanggal Terbitan 23-05-2025
BIJAK DALAM MENGGUNAKAN GENERATIVE AI

BIJAK DALAM MENGGUNAKAN GENERATIVE AI

Oleh : Yagus Cahyadi, S.T., M.Eng., Ph.D
Dosen Prodi : Magister Teknologi Komputer Universitas Teknologi Digital Indonesia
Bidang Keminatan Penulis : Pemrosesan Data Alami dan Teknologi Awal

Generative Artificial Intelligence (Gen AI) seperti ChatGPT, DeepSeek, Grok atau Gemini telah mengubah cara kita bekerja, belajar, dan berkreasi. Teknologi ini mampu menghasilkan teks, gambar, bahkan kode program dalam sekejap, membuka pintu inovasi dan pekerjaan yang sebelumnya tak terbayangkan.

Verifikasi fakta hasil dari Gen AI tetap menjadi hal yang utama, terutama untuk topik sensitif seperti kesehatan, hukum, atau sains. Hal yang tidak kalah penting, privasi data harus menjadi prioritas. Data pribadi, rahasia perusahaan atau data sensitif lainnya perlu dihindari untuk diberikan ke platform Gen AI, karena data tersebut berpotensi disalahgunakan atau bocor.

Penggunaan Gen AI dalam kreativitas juga perlu diimbangi tanggung jawab. Meski bisa membantu menulis esai atau merancang presentasi, teknologi ini bukan alat untuk menghindari proses belajar. Output dari Gen AI sebaiknya menjadi inspirasi, bukan pengganti karya orisinal. Perlu digarisbawahi bahwa kualitas hasil keluaran Gen AI bergantung pada data latihnya. Jika data tersebut mengandung bias gender, ras, atau opini sepihak, hasilnya berpotensi mencerminkan ketimpangan.

Di antara manfaatnya, ada sejumlah tantangan yang perlu diwaspadai. Jangan mengandalkan Gen AI secara serampangan untuk keputusan kritis seperti diagnosis medis, analisis hukum, berita hoak, karena manusia tetap harus memegang kendali akhir.

Selain itu, Gen AI menyimpan ancaman jika digunakan tanpa pemahaman yang tepat. Masyarakat umum khususnya perlu menyadari bahwa hasil Gen AI bukanlah sumber kebenaran mutlak. Ia bekerja berdasarkan data yang dilatih sebelumnya, sehingga output-nya bisa mengandung bias atau tidak akurat.

Agar Gen AI menjadi mitra yang bermanfaat, pengguna perlu menjadikannya asisten, bukan pengganti manusia. Manfaatkan untuk mempercepat pekerjaan rutin, dan dengan mempertahankan peran manusia dalam kreativitas otentik dan analisis mendalam.

Pahami cara kerjanya: Gen AI tidak "berpikir," melainkan memprediksi pola data. Edukasi diri tentang prinsip etika AI, seperti transparansi dan keadilan, serta gunakan teknologi ini untuk tujuan positif seperti inovasi sosial atau pendidikan inklusif. Tertarik mendalami  Gen AI? Yuk Gabung UTDI Sekarang!