Terbitan

Kualitas Data: Fondasi Transformasi Digital Indonesia

  • Penerbit KEDAULATAN RAKYAT
  • Tanggal Terbitan 15-08-2025
Kualitas Data: Fondasi Transformasi Digital Indonesia
Kualitas Data: Fondasi Transformasi Digital Indonesia
Oleh : Bagas Triaji , S.Kom., M.Kom.
Dosen Prodi : Rekayasa Perangkat Lunak Aplikasi Universitas Teknologi DIgital Indonesia
Bidang Keminatan Penulis : Big Data, Business Intelligence

Data telah menjelma menjadi bahan bakar utama dalam pergerakan dunia modern. Ia tidak lagi sekadar deretan angka atau catatan, melainkan aset strategis yang menopang inovasi, efisiensi operasional, dan pengambilan keputusan yang cermat. Namun, nilai dari data sangat bergantung pada kualitasnya. Ketika data tidak akurat, tidak lengkap, atau tidak konsisten, analisis bisa tersesat, keputusan menjadi keliru, dan kepercayaan publik pun tergerus. Meski kualitas data memegang peranan penting, keberhasilan transformasi digital tidak hanya bertumpu padanya. Infrastruktur teknologi, talenta digital, tata kelola yang baik, serta budaya organisasi yang adaptif merupakan pilar-pilar lain yang tak kalah vital. Dalam perjalanan Indonesia menuju digitalisasi menyeluruh, menjaga kualitas data tetap menjadi fondasi penting yang harus dikuatkan, seiring dengan pembangunan ekosistem digital yang utuh.

Mengapa Kualitas Data Penting?

Kualitas data memengaruhi hampir semua aspek organisasi—dari strategi pemasaran, distribusi logistik, layanan publik, hingga kepatuhan regulasi. Misalnya, jika data kependudukan tidak konsisten, distribusi bantuan sosial bisa tidak tepat sasaran. Dalam dunia bisnis, kesalahan pada alamat pelanggan atau stok barang bisa berdampak langsung pada kepuasan konsumen.

Setidaknya ada enam dimensi utama dalam kualitas data:

      Keakuratan (Accuracy): Data harus mencerminkan kondisi sebenarnya.

      Kelengkapan (Completeness): Informasi penting tidak boleh ada yang kosong.

      Konsistensi (Consistency): Data harus sama di seluruh sistem.

      Ketepatan waktu (Timeliness): Data harus diperbarui secara rutin.

      Keunikan (Uniqueness): Hindari duplikasi atau entri ganda.

      Relevansi (Relevance): Data harus sesuai kebutuhan pengguna.

Standar internasional seperti ISO/IEC 25012 menekankan bahwa data harus dapat dipercaya, memiliki identifikasi yang jelas, akurat secara makna, dan dilengkapi metadata yang sesuai. Hal ini penting untuk mendorong interoperabilitas, apalagi dalam sistem pemerintah seperti SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik).

Belajar dari Kasus Target Canada

Contoh konkret datang dari kegagalan Target Canada pada 2013–2015. Akibat data inventaris yang buruk dan sistem yang tidak sinkron, banyak rak toko kosong sementara gudang justru kelebihan stok. Kesalahan seperti kode produk yang tidak konsisten atau informasi stok yang usang membuat perusahaan merugi miliaran dolar dan akhirnya menutup seluruh operasinya di Kanada. Kasus ini menjadi pengingat bahwa kualitas data bukan sekadar urusan IT, tapi menyangkut kelangsungan bisnis secara keseluruhan.

Mengelola Kualitas Data

Menjaga kualitas data membutuhkan pendekatan yang terstruktur. Organisasi bisa mengadopsi kerangka seperti Total Data Quality Management (TDQM) dan Data Management Body of Knowledge (DMBOK). TDQM menekankan proses yang berkelanjutan, mulai dari mendefinisikan kebutuhan, mengukur kualitas, menganalisis masalah, hingga melakukan perbaikan. Sementara itu, DMBOK—yang dikembangkan oleh DAMA International—menyediakan panduan menyeluruh dalam tata kelola data, mencakup validasi, pengelolaan metadata, hingga standarisasi.

Arah Masa Depan

Indonesia perlu memperkuat ekosistem data nasional dengan memastikan kualitas dijaga sejak dari hulu. Kepemilikan data saja tidak cukup—diperlukan pengelolaan yang sistematis, pengawasan berkelanjutan, dan perbaikan yang konsisten. Dukungan kebijakan, investasi pada infrastruktur data, serta kehadiran peran strategis seperti Chief Data Officer (CDO) akan menjadi penting.

Membangun budaya data yang sehat akan membuat Indonesia lebih siap bersaing secara global dan mampu memberikan layanan publik yang lebih presisi, efisien, dan akuntabel. Namun, semua itu membutuhkan sumber daya manusia yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga paham pentingnya tata kelola informasi.

Universitas Teknologi Digital Indonesia (UTDI) hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut, dengan kurikulum yang fokus pada keterampilan praktis dan pemahaman mendalam terhadap data dan sistem informasi. UTDI membuka peluang bagi siapa pun yang ingin berkarir di dunia digital secara profesional dan relevan dengan kebutuhan industri.